Harian foormusique.biz

foormusique.biz: Profil Yenny Wahid Putri Gus Dur yang Digadang Cawapres Anies Baswedan di Pilpres 2024


Untung99 menawarkan beragam permainan yang menarik, termasuk slot online, poker, roulette, blackjack, dan taruhan olahraga langsung. Dengan koleksi permainan yang lengkap dan terus diperbarui, pemain memiliki banyak pilihan untuk menjaga kegembiraan mereka. Selain itu, Untung99 juga menyediakan bonus dan promosi menarik yang meningkatkan peluang kemenangan dan memberikan nilai tambah kepada pemain.

Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian foormusique.biz dengan judul foormusique.biz: Profil Yenny Wahid Putri Gus Dur yang Digadang Cawapres Anies Baswedan di Pilpres 2024 yang telah tayang di foormusique.biz terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

TRIBUNBENGKULU.COM – Profil Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid yang digadang Cawapres pendamping Anies Baswedan di Pilpres 2024 mendatang.

Mengerucutnya nama Yenny Wahid sebagai cawapres Anies Baswedan diungkapkan Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali, seperti dikutip dari Kompas.com, Senin (23/6/2023).

Lantas, siapakah sosok Yenny Wahid sebenarnya?

Profil Yenny Wahid

Yenny Wahid memiliki nama lengkap Zannuba Ariffah Chafsoh, Yenny Wahid merupakan putri kedua Gus Dur dan Sinta Nuriyah.

Mengikuti jejak sang ayah, Yenny juga aktif sebagai tokoh Nahdlatul Ulama (NU).

Perempuan kelahiran Jombang, Jawa Timur, 29 Oktober 1974 itu menamatkan pendidikan S1 di Universitas Trisakti Jakarta.

Sementara, gelar master administrasi publik Yenny peroleh dari Harvard Kennedy School, Amerika Serikat.

Yenny ditunjuk sebagai staf khusus bidang komunikasi politik di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2006.

Potret Anies Baswedan dan Yenny Wahid pada 2022 lalu. Kabar terbaru Yenny Wahid Cawapres Anies Baswedan. Partai Demokrat Ikut Keputusan Capres. Pasrah Meski Bukan AHY. (Warta Kota/Indri Fahra Febrina)

Satu tahun setelahnya, dia mengundurkan diri.

Dilansir dari wahidfoundation.org, tahun 2009 Yenny menjadi salah satu penerima penghargaan Young Global Leaders oleh World Economic Forum, bersanding dengan sejumlah tokoh seperti Mark Zuckerberg dan Tiger Woods.

Pada tahun yang sama, Yenny juga menjadi anggota Global Council on Faith.

Sejak 2014, Yenny menjabat sebagai Direktur The Wahid Institute, organisasi yang dia dirikan bersama sang ayah dan beberapa tokoh lainnya.

Wahid Institute merupakan lembaga yang membawa misi mewujudkan cita-cita intelektual Gus Dur dalam membangun pemikiran Islam moderat yang mendorong terciptanya demokrasi, multikulturalisme dan toleransi.

Tahun 2020, Yenny ditunjuk oleh Menteri BUMN Erick Thohir sebagai komisaris independen PT Garuda Indonesia.

Namun, medio Agustus 2021, dia mengundurkan diri.

Kiprah di politik Yenny Wahid juga lalu-lalang di panggung politik.

Dia mulanya aktif di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), partai yang juga menaungi Gus Dur dan banyak tokoh NU lainnya.

Yenny sempat menjabat sebagai sekretaris jenderal (sekjen) PKB selama 2005-2008.

Namun, saat itu terjadi konflik internal partai yang menghadapkan Yenny dengan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, Ketua Umum PKB kini.

Baca juga: Reaksi Partai Demokrat, Yenny Wahid Digadang Cawapres Anies Baswedan Meski Bukan AHY

Oleh Cak Imin, Yenny didepak dari PKB karena dinilai melakukan tindakan indisipliner.

Tak lama, Yenny membentuk partai baru bernama Partai Kedaulatan Bangsa (PKB).

Dia menjabat sebagai ketua umum selama 2008-2012.

Kemudian, pada 2012, PKB pimpinan Yenny bermanuver, melebur dengan Partai Indonesia Baru (PIB).

Partai itu lantas mendeklarasikan diri sebagai Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB) pada 12 Juli 2012.

Yenny lagi-lagi ditetapkan sebagai ketua umum.

PKBIB sempat mendaftar menjadi peserta Pemilu 2014, namun gagal dalam tahapan verifikasi.

Nama partai tersebut pun kini tak terdengar lagi.

Yenny Digadang Cawapres Anies

Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali mengatakan, bacawapres untuk mendampingi bacapres Anies Baswedan sudah hampir menemukan titik final.

“Sebagai seorang sahabat dari Yenny, saya akan mengatakan, saya akan sangat bahagia, jika dia dipilih Anies jadi calon wakil presiden,” ujarnya.

Yenny Wahid kian menonjol setelah intens melakukan pertemuan dengan sejumlah politisi Partai Nasdem.

Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid tersebut bahkan terang-terangan diajukan Partai Nasdem sebagai kandidat cawapres Anies.

Karena itu, Ahmad Ali berharap Anies Baswedan mau memilih Yenny Wahid menjadi pendampingnya di Pilpres 2024.

Sementara itu, informasi yang diperoleh Tribunnews.com, Yenny Wahid dianggap repsentatif mewakili suara pemilih NU (Nahdlatul Ulama).

Selain berasal dari Jawa Timur yang memiliki basis suara pemilih besar di Indonesia, Yenny Wahid juga dianggap bisa mengakumulasi suara perempuan.

Yenny Wahid disebut-sebut sebagai jalan tengah kebuntuan nama cawapres Anies Baswedan setelah sebelumnya nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sempat mengemuka.

Yenny Wahid merupakan mantan Staf Khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Bidang Komunikasi Politik tahun 2006 lalu.

Diharapkan dia bisa diterima anggota Koalisi Perubahan lainnya seperti Demokrat dan PKS.

Sejauh ini terdapat tiga nama sosok yang disebut-sebut masuk dalam bursa bakal cawapres Anies.

Mereka adalah Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY); Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher.

Yenny dipandang memiliki sejumlah keunggulan yang bisa melengkapi Anies dalam menghadapi pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

“Naif kalau kita katakan Yenny Wahid itu tidak menjadi salah satu orang yang dipandang pantas mendampingi Anies,” tandas Ali.

Rekam Jejak Yenny Wahid

Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali mengatakan tokoh seperti Yenny yang memiliki kapasitas dan memiliki rekam jejak yang baik, sudah sepantasnya dipertimbangkan Anies menjadi bakal cawapresnya.

Ia lalu menjelaskan sejumlah kelebihan Yenny.

Pertama, kata Ahmad Ali, Yenny merupakan figur yang bisa mewakili Nahdlatul Ulama (NU).

Sebab, ia merupakan cucu KH Wahid Hasyim, pendiri NU, dan mewarisi pemikiran Gus Dur sebagai figur yang menjunjung tinggi pluralisme.

“Pikiran-pikiran Gus Dur itu tergambar dalam diri seorang Yenny Wahid, karena dia punya waktu yang cukup mendampingi almahrum Gus Dur selama hidup beliau.”

“Saya mengapresiasi, siapa pun yang menjadi presiden harusnya mempertimbangkan Yenny Wahid sebagai salah satu (kandidat) wakil presiden,” katanya.

Diumumkan Seusai Ibadah Haji

Sebelumnya, Anggota Tim Delapan Koalisi Perubahan untuk Persatuan Sudirman Said menyebut Anies Baswedan tinggal mencari waktu terbaik untuk mengumumkan nama bakal cawapresnya.

Kemungkinan, waktu terbaik itu ialah usai ia kembali dari melaksanakan ibadah haji di tanah suci.

Sudirman juga menyebut Anies telah memberitahukan nama bakal cawapres pilihannya kepada para ketua umum partai pendukung.

Menurut Sudirman, tiga ketua umum partai politik pengusung Anies Baswedan yakni Nasdem, Demokrat, dan PKS sudah mengetahui satu nama bakal cawapres di kantong Anies.

“(Anies sudah) berkeliling ke semua pimpinan partai untuk pamitan sekaligus menjelaskan arah keputusannya itu,” ujarnya.

Selain itu, kata dia, Anies juga meminta Tim Delapan KPP berhenti membicarakan penentuan bakal cawapres. Sebab, waktunya sudah selesai.

“Sekarang sudah harus dipersiapkan mengidentifikasi tempat, acaranya bagaimana, jadi hal teknis kita kerjakan,” ujarnya.

Sosok bakal calon wakil presiden (Cawapres) Anies disebut akan diumumkan setelah ia pulang dari menunaikan ibadah haji.

Adapun Anies bertolak ke Tanah Suci pada 22 Juni 2023.

Informasi rencana pengumuman sosok bakal cawapres Anies dikonfirmasi Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS, Muzzammil Yusuf.

Ia juga diketahui sebagai anggota Tim Delapan KPP.

“Sepulang dari haji, Insyaallah beliau akan umumkan (cawapres),” ujar Muzzammil saat dimintai konfirmasi, Jumat (23/6/2023).

Menurut dia, Anies sudah meminta agenda atau kegiatan selama satu bulan ke depan dibahas.

Adapun Tim 8 KPP sepenuhnya menyerahkan pemilihan nama cawapres ke mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

“Tim 8 sudah jumpa Pak Anies menjelang Pak Anies berangkat haji. Dan Tim Delapan yang mewakili tiga partai alhamdulillah solid,” ujarnya.

Reaksi Demokrat

Menanggapi hal ini, Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat , Herzaky Mahendra Putra mengingatkan Nasdem mematuhi perjanjian KPP.

Bagi Demokrat, kata Herzaky, persoalan cawapres Anies sudah selesai dan sudah menandatangani piagam.

“Sudah kita serahkan (penentuan bakal cawapres) pada Mas Anies. Sudah clear, kita dukung,” ujar Herzaky pada Kompas.com, Jumat (23/6/2023).

Herzaky mengingatkan semua pihak internal KPP menghormati keputusan Anies yang sampai saat ini telah menyimpan satu nama cawapres. Hanya saja, sosoknya belum diumumkan ke publik.

Ia juga meminta Anies tetap memiliki keleluasaan memilih pasangannya dalam menghadapi Pilpres 2024.

“Kalau Mas Anies sudah memilih, janganlah diganggu-ganggu, jangan dijegal-jegal, jangan diotak-atik. Biarkan Mas Anies dong,” tutur Herzaky.

Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com