Harian foormusique.biz

foormusique.biz: Yenny Wahid Ramai Disebut Bakal Jadi Cawapres Anies Baswedan Capres KKP Masih di Tanah Suci


Untung99 menawarkan beragam permainan yang menarik, termasuk slot online, poker, roulette, blackjack, dan taruhan olahraga langsung. Dengan koleksi permainan yang lengkap dan terus diperbarui, pemain memiliki banyak pilihan untuk menjaga kegembiraan mereka. Selain itu, Untung99 juga menyediakan bonus dan promosi menarik yang meningkatkan peluang kemenangan dan memberikan nilai tambah kepada pemain.

Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian foormusique.biz dengan judul foormusique.biz: Yenny Wahid Ramai Disebut Bakal Jadi Cawapres Anies Baswedan Capres KKP Masih di Tanah Suci yang telah tayang di foormusique.biz terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Nama Yenny Wahid Muncul Jadi Cawapres Anies, Pengamat: Jadi Tanda Tanya Kaderisasi Partai

Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin mempertanyakan jika Yenny Wahid jadi cawapres Anies Baswedan.

Hal itu akan menunjukkan tanda tanya di masyarakat bahwa kaderisasi di partai politik koalisi perubahan tidak berjalan.

“Mengenai cawapres Anies Baswedan memunculkan nama Yenny Wahid itu hak NasDem. Tapi tidak tahu apakah Demokrat dan PKS marah kan tidak tahu,” kata Ujang kepada Tribunnews.com dikutip Rabu (28/6/2023).

Menurut Ujang kalau misalkan yang dimunculkan nama Yenny Wahid itukan dari luar partai politik koalisi perubahan semua.

“Anies bukan kader dari partai koalisi begitu juga dengan Yenny Wahid,” jelasnya.

Ujang menegaskan kalau misalkan capres dan cawapres dari luar koalisi jadi tanda tanya kaderisasi partai tidak jalan dan itu tidak bagus.

“Karena dianggap tidak ada yang layak dijual jadi capres atau cawapres,” sambungnya.

Menurut keyakinannya bahwa cawapres dari Koalisi Perubahan yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang akan mendampingi Anies Baswedan.

“Saya melihatnya sepertinya AHY, karena AHY merupakan bagian dari partai koalisi perubahan. Kalau dari luar semua mudah diserang oleh lawan politik,” tutupnya.

NasDem Angkat Bicara Soal Isu Yenny Wahid Jadi Cawapres Anies Baswedan: Sangat Potensial

Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie alias Gus Choi mengatakan Yenny Wahid merupakan sosok yang sangat potensial.

Hal itu merespons isu Yenny Wahid akan menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Anies Baswedan.

“Sangat potensial,” kata Gus Choi kepada Tribunnews.com, Rabu (28/6/2023).

Menurutnya, putri dari Abdurahman Wahid (Gus Dur) itu memiliki basis massa di Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim).

“Berurat berakar di Jateng dan Jatim, tinggal digerakkan secara massif,” ujar Gus Choi.

Bahkan, Gus Choi berkelakar jika Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) terdiri dari NasDem, Demokrat, dan PKS plus Gusdurian atau Nahdliyin.

“Koalisi Perubahan terdiri: NasDem, Demokrat, PKS plus Gusdurian/Nahdliyin,” ungkapnya.

Elite Demokrat Soal Isu Yenny Wahid Cawapres Anies Baswedan: Kami Istiqomah

Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani mengatakan pihaknya tegak lurus terhadap piagam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) terkait bakal calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Anies Baswedan.

Hal itu terkait munculnya nama Yenny Wahid yang digadang-gadang akan menjadi cawapres Anies di Pilpres 2024.

Kamhar mengatakan Demokrat tak mau mengomentari isu-isu tentang cawapres Anies, termasuk munculnya sosok Yenny Wahid.

“Namun kami tegaskan, Partai Demokrat senantiasa istiqomah dan taat asas,” kata Kamhar kepada wartawan, Rabu (28/6/2023).

Dia menegaskan Demokrat menyerahkan sepenuhnya kepada Anies untuk menentukan cawapresnya.

“Beliau telah mengantongi satu nama jadi kita hormati itu, untuk menunggu waktu yang tepat disampaikan ke publik,” ujar Kamhar.

Karenanya, Kamhar meminta semua pihak menunggu Anies menyampaikan cawapresnya sepulang naik haji.

“Kita tunggu saja penyampaian dari Mas Anies pada saatnya nanti,” ungkapnya.

Yenny Wahid Diisukan Jadi Cawapres Anies, Demokrat Hargai Proses yang Tengah Berjalan

Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani menegaskan pihaknya menghargai dan menghormati proses pemilihan nama bacawapres untuk Anies Baswedan di Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

Kamhar awalnya mengatakan bahwa pembahasan cawapres telah mengerucut pada satu nama.

“Dan tinggal menunggu waktu yang tepat sekembali Mas Anies dari menunaikan Ibadah Haji nanti untuk sampaikan kepublik, maka pembahasan tentang nama-nama cawapres ini menjadi tak relevan lagi,” kata Kamhar kepada Tribunnews, Kamis (29/6/2023).

“Kita hargai dan hormati proses yang telah berjalan, jadi kita tunggu saja sepulang Mas Anies dari Tanah Suci nanti, kapan akan disampaikan ke publik,” tambahnya.

Dia mengatakan bahwa kewenangan soal cawapres diberikan kepada Anies sebagai capres.

“Kewenangan ini memang telah diberikan kepada Mas Anies untuk menentukan dan menetapkan sebagaiman telah disepakati bersama pada piagam kerjasama tiga partai,” pungkasnya.

Yenny Wahid Masuk Bursa Cawapres Anies, PKS Sebut Ada Usulan sejak Awal

Nama pendiri Partai Kedaulatan Bangsa, Yenny Wahid, masuk dalam bursa bacawapres pendamping Anies Baswedan.

Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera, menyebut nama Yenny Wahid sudah sejak awal masuk dalam bursa cawapres Anies Baswedan.

Ia mengungkapkan Yenny bukan figur baru yang dipertimbangkan untuk menjadi pendamping Anies.

Pasalnya, PKS menganggap bahwa Yenny yang merupakan tokoh Nadhlatul Ulama (NU) juga merupakan figur yang cukup kuat untuk bisa membantu pemenangan Anies dan KPP di kontestasi elektoral mendatang.

Sehingga, lanjut Mardani Ali, wajar nama Yenny Wahid muncul dalam bursa cawapres untuk Anies Baswedan.

Pihaknya berharap, siapapun figur bacawapres yang dipilih, bisa menguatkan ketiga parpol di internal Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

“Kemungkinan itu harus ditimbang dengan bagaimana koalisi kita yang solid,” ungkap Mardani Ali, Jumat (23/6/2023), dilansir Kompas.com.

Sepakat! Satu Nama Ini akan Dampingi Anies Maju Pilpres 2024, Tim 8: Tiap Keputusan Ada Pro-Kontra

Satu nama telah disepakati oleh Tim 8, di mana sosok itu akan menjadi pendamping Anies Baswedan di kontestasi Pilpres 2024.

Namun, hingga kini satu nama tersebut yang akan jadi Cawapres 2024 dampingi Anies, sosok dan namanya masih dirahasiakan.

Diketahui, Tim Delapan yang dibentuk oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) sebelumnya melakukan penjaringan calon pendamping Anies Baswedan.

Hingga akhirnya, proses penjaringan Cawapres 2024 oleh tim yang terdiri dari Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS itu mengerucut pada satu nama.

Deklarasi akan dilakukan langsung oleh Anies Baswedan meski belum dipastikan kapan pasangan Capres-Cawapres 2024 tersebut akan diumumkan.

“Nama-nama yang diusulkan oleh Partai Koalisi dan masukan masyarakat telah selesai kami kaji secara mendalam,” tutur anggota Tim Delapan wakil dari Partai NasSem, Sugeng Suparwoto di Sekretariat Bersama Koalisi Perubahan, Senayan, Jakarta, Rabu (21/6/2023), dikutip dari Wartakotalive.com.

Soal satu nama yang disebut bakal jadi pendamping Anies itu turut dibenarkan oleh Juru bicara Anies Baswedan yang juga Anggota Tim Delapan, Sudirman Said.

Ia menyebut, nama bacawapres Anies Baswedan itu sudah diterima oleh partai yang berada dalam Koalisi Perubahan yaitu Partai NasDem, Demokrat, dan PKS.

Sudirman Said meyakini bacawapres yang dipilih Anies Baswedan bakal mengundang pro dan kontra.

“Saya tidak bisa men-disclosed dan kita kan harus menjaga keseimbangan semuanya. Karena setiap keputusan pasti ada pro dan kontra,” kata Sudirman.

“Kita ingin mengurangi atau mengelola prokonstitus sedamai mungkin dan rasanya semua partai bijak untuk tidak mempertajam itu,” terangnya lagi.

Prediksi Pengamat: Jika Yenny Wahid Jadi Cawapres Anies Baswedan Akan Mudah Diserang Lawan Politik

Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai jika Yenny Wahid jadi wakil presiden Anies Baswedan, Koalisi Perubahan mudah diserang lawan politiknya.

“Saya melihatnya kelihatan (Wakil Anies) AHY, karena AHY bagian dari partai Koalisi Perubahan. Kalau Anies dari luar, Yenny Wahid dari luar akan mudah diserang oleh lawan politik,” kata Ujang kepada Tribunnews dikutip Kamis (29/6/2023).

Kemudian dikatakan Ujang, bahwa Yenny Wahid jika menjadi pendamping Anies Baswedan juga punya kekurangan di antaranya tidak memiliki elektabilitas yang cukup.

“Dan Yenny Wahid juga punya kekurangan, tidak memiliki elektabilitas yang kuat. Itu juga menjadi kelemahan sendiri untuk Yenny Wahid jika disandingkan dengan Anies Baswedan,” jelasnya.

Maka dari itu Ujang meyakini AHY yang akan dipilih Anies Baswedan menjadi cawapresnya.

“Kalau saya melihatnya kansnya AHY. Pertama pertimbangannya AHY ketua umum di partai koalisi. Kedua elektabilitas AHY jauh dibandingkan dengan Yenny Wahid,” sambungnya.

Kemudian dikatakan Ujang hanya saja kekurangan AHY bukan respresentasi dari Nahdlatul Ulama.

“Tetapi kalau dari dua nama antara AHY dan Yenny Wahid kemungkinan nama AHY yang akan dijadikan cawapres Anies Baswedan,” ujarnya.

Terpisah, aiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyebut sosok Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimuti Yudhoyono (AHY) merupakan nama yang paling kompetitif di antara 10 nama tokoh bakal calon wakil presiden (bacawapres) untuk mendampingi bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan.

Pendiri SMRC Saiful Mujani mengatakan hasil survei nasional SMRC dengan simulasi tertutup 10 nama pada bulan Mei 2023 menunjukkan sebenarnya nama Sandiaga Uno berada di peringkat pertama dengan dukungan dari responden sebesar 21,9 persen.

Namun demikian, kata dia, studi tersebut dilakukan sebelum Sandiaga Uno bergabung ke PPP.

PPP sendiri telah menyatakan dukungannya terhadap bakal capres dari PDIP Ganjar Pranowo.

Dengan demikian, hasil survei tersebut tidak bisa dianalisis lebih jauh.

Hal tersebut disampaikannya dalam program Bedah Politik bertajuk Bakal Calon Wakil Presiden Pilihan Publik yang disiarkan perdana di kanal Youtube SMRC TV pada Kamis (29/6/2023).

“Kalau Sandiaga dikeluarkan, tentu saja yang nomor dua di sini Agus Harimurti Yudhoyono dengan selisih yang cukup jauh dengan Erick Thohir, Mahfud MD, dan seterusnya,” kata dia.

“Jadi yang kompetitif di sini ada dua nama yaitu Sandiaga Uno dan Agus Harimurti Yudhoyono. Jadi kalau dibandingkan misalnya dengan Khofifah, kan itu ada perdebatan antara Agus Harimurti dengan Khofifah. Khofifah di sini 6,1 persen, Agus Harimurti 16,7 persen,” sambung dia.

Dalam simulasi survei tertutup 10 nama, kata dia, pilihan masyarakat terlihat terdistribusi kepada nama-nama yang ada.

Sehingga, kata dia, tidak ada yang terlalu menonjol misalnya tidak ada yang mendapat dukungan selisih 10 persen dengan nama lainny.

“Untuk Anies Baswedan AHY yang paling kompetitif. Jadi ada perbedaan 7 persen, ini margin of errornya sekira 3 persen, jadi itu signifikan perbedaan itu. Antara Erick dengan Agus Harimurti,” kata dia.

Berikut ini tingkat elektabilitas 10 nama bacawapres menurut survei SMRC pada Mei 2023 tersebut:

Sandiaga Uno 21,9%

Agus Harimurti Yudhoyono 16,7%

Erick Thohir 9,6%

Mahfud MD 9,0%

Khofifah Indar Parawansa 6,1%

Airlangga Hartarto 5,7%

Andika Perkasa 3,5%

Ahmad Heryawan 1,9%

Said Aqil Siradj 0,8%

Yahya Cholil Staquf 0,5%

Tidak Tahu/Tidak Jawab 24,3%

Anies Disebut akan Beri Alasan Pilih Sosok Tersebut

Sudirman Said mengatakan sosok satu nama yang telah disepakati Tim 8 juga merupakan pilihan Capres 2024, Anies Baswedan.

Sudirman yakin nantinya Anies diharapkan bisa menjelaskan alasan telah memilih sosok itu sebagai bacawapres.

Selama ini, lanjut Sudirman, Anies telah diberikan kepercayaan untuk memilih pendampingnya untuk maju ke Pilpres 2024.

“InsyaAllah karena sejak awal beliau dipercaya untuk memutuskan ya konsekuensi kepercayaan itu InsyaAllah diterima.”

“Bahwa muncul satu dua pendapat itu biasa saja dan itu yang harus dikelola dengan baik,” ucapnya.

Bakal Cawapres Paling Cocok Dampingi Anies Baswedan, menurut Survei Litbang Kompas Periode Mei 2023:

– AHY: 10,8 persen

– Andika Perkasa: 1,7 persen

– Airlangga Hartarto: 1,7 persen

– Erick Thohir: 6,3 persen

– Ganjar Pranowo: 12,1 persen

– Khofifah Indar Parawansa: 2,3 persen

– Prabowo Subianto: 8 persen

– Puan Maharani: 2,3 persen

– Ridwan Kamil: 15,8 persen

– Sandiaga Uno: 13,8 persen

– Yenny Wahid: 0,4 persen

– Tidak ada/rahasia: 25 persen (tribun network/thf/Tribunnews.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Anies di Tanah Suci, di Tanah Air Ramai Mencuat Nama Yenny Wahid Jadi Cawapres Anies,
https://www.tribunnews.com/mata-lokal-memilih/2023/06/30/anies-di-tanah-suci-di-tanah-air-ramai-mencuat-nama-yenny-wahid-jadi-cawapres-anies?page=all.