Harian foormusique.biz

foormusique.biz: Pengamat Ini Realitas Politik yang Harus Dihadapi Ganjar Pranowo


Untung99 menawarkan beragam permainan yang menarik, termasuk slot online, poker, roulette, blackjack, dan taruhan olahraga langsung. Dengan koleksi permainan yang lengkap dan terus diperbarui, pemain memiliki banyak pilihan untuk menjaga kegembiraan mereka. Selain itu, Untung99 juga menyediakan bonus dan promosi menarik yang meningkatkan peluang kemenangan dan memberikan nilai tambah kepada pemain.

Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian foormusique.biz dengan judul foormusique.biz: Pengamat Ini Realitas Politik yang Harus Dihadapi Ganjar Pranowo yang telah tayang di foormusique.biz terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

JAKARTA, KOMPAS.com – Langkah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dinilai akan berat. Ganjar tidak diundang dalam acara partai yang dihadiri Ketua DPP PDI-P Puan Maharani, di Semarang, Sabtu (24/5/2021).

Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno menilai, Ganjar harus berhadapan dengan “tembok besar” di internal PDI-P apabila bersikeras mencalonkan diri.

“Ini realitas politik yang harus dihadapi oleh Ganjar, dia harus berhadapan dengan tembok besar internal partainya sendiri, elektabilitas dan popularitas yang dia miliki tidak ada apa-apanya kalau punya mimpi di 2024,” kata Adi, saat dihubungi Kompas.com, Senin (24/5/2021).

Baca juga: Dianggap Berseberangan soal Pencapresan 2024, Ganjar Tak Diundang di Acara PDI-P yang Dihadiri Puan

Adi berpandangan, tidak diundangnya Ganjar ke acara PDI-P Jawa Tengah itu bertujuan untuk memperingatkan Ganjar yang dianggap memiliki ambisi untuk maju Pilpres 2024.

Hal itu, kata Adi, disebabkan karena ada kader kuat PDI-P yang tidak suka dengan elektabilitas Ganjar terkait Pilpres 2024.

Menurut Adi, kader tersebut mulai tidak nyaman karena dalam berbagai survei Ganjar kerap masuk dalam katagori calon presiden 2024.

“Ada orang dan pihak tertentu yang mulai enggak happy, mulai enggak nyaman dengan elektabilitas Ganjar yang terus menjulang,” kata Adi.

Baca juga: Ganjar Tak Diundang Puan di Acara PDI-P, Pengamat: Manuver Penjegalan

Sebelumnya, Ketua DPP PDI-P sekaligus Ketua DPD PDI-P Jawa Tengah Bambang Wuryanto mengungkapkan, Ganjar tidak diundang karena dianggap berseberangan dengan PDI-P soal pencapresan pada Pemilu 2024.

Kemudian, Ketua DPP PDI-P Puan Maharani sempat menyinggung mengenai pemimpin yang layak menjadi capres ialah sosok yang bekerja di lapangan, bukan di media sosial.

Menurut Adi, kedua pernyataan dari pengurus PDI-P itu merepresentasikan suara dari pengurus PDI-P.

“Ya suka tidak suka, Bambang ini merepresentasikan wajah PDI-P. Dia (Bambang) Ketua Bappilu, Puan juga orang penting di PDI-P. Pernyataan Puan dan Bambang itu sudah diketahui elite PDI-P lain. Enggak mungkin berdiri sendiri tanpa koordinasi, tanpa sepengetahuan,” lanjutnya.

Baca juga: Pengamat: Ada Kader PDI-P Tak Happy Elektabilitas Ganjar Tinggi

Kendati demikian, Adi masih belum memberikan prediksi peta politik pencapresan PDI-P pada pilpres mendatang.

Sebab, keputusan PDI-P dalam menentukan calon presiden ada di tangan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

“Nanti. Kalau Mbak Mega kan spesialis main (menentukan keputusan) di akhir,” tuturnya.

Sebelumnya, Ketua DPP PDI-P Bambang Wuryanto membenarkan Ganjar tidak diundang di acara pembukaan Pameran Foto Esai Marhaen dan Foto Bangunan Cagar Budaya di Kantor DPD PDI-P Jawa Tengah, Panti Marhen, Semarang, Sabtu (22/5/2021).

Menurut Bambang, ia sudah memberikan sinyal bahwa sikap ambisius Ganjar terkait Pilpres tidak baik. Namun sinyal itu tidak digubris oleh Ganjar.

Baca juga: Ganjar Bertemu dengan Megawati di Jakarta Saat Tak Diundang ke Acara PDI-P Jateng

Ia mengatakan, Ganjar memang tidak secara terang-terangan menyatakan keinginannya maju pada pilpres. Tetapi, aktivitas Ganjar di media sosial yang semakin intens ditengarai sebagai upaya menaikkan elektabilitas.

Bahkan Ganjar sampai menjadi host di kanal YouTube-nya.

Sementara, Bambang mengatakan, kader lain juga bisa melakukan manuver. Akan tetapi hal itu tidak dilakukan karena menunggu perintah Megawati.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.