Harian foormusique.biz

foormusique.biz: Bursa Pilpres 2024 Plus Minus Anies Baswedan Pilih Yenny Wahid Sebagai Cawapres


Untung99 menawarkan beragam permainan yang menarik, termasuk slot online, poker, roulette, blackjack, dan taruhan olahraga langsung. Dengan koleksi permainan yang lengkap dan terus diperbarui, pemain memiliki banyak pilihan untuk menjaga kegembiraan mereka. Selain itu, Untung99 juga menyediakan bonus dan promosi menarik yang meningkatkan peluang kemenangan dan memberikan nilai tambah kepada pemain.

Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian foormusique.biz dengan judul foormusique.biz: Bursa Pilpres 2024 Plus Minus Anies Baswedan Pilih Yenny Wahid Sebagai Cawapres yang telah tayang di foormusique.biz terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

TRIBUNKALTIM.CO – Dua tokoh perempuan, Yenny Wahid dan Khofifah Indar Parawansa berpeluang menjadi pendamping Anies Baswedan sebagai cawapres pada Pilpres 2024 mendatang.

Namun, jika Anies Baswedan memilih salah satu dari keduanya, diprediksi tidak akan berdampak signifikan terhadap perolehan suara eks Gubernur DKI Jakarta itu.

Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai, terbuka peluang buat Yenny Wahid dan Khofifah Indar Parawansa untuk menjadi cawapres pendamping Anies Baswedan.

Namun demikian, baik Yenny maupun Khofifah belum mumpuni secara elektabilitas.

Tingkat elektoral keduanya di klasemen cawapres berada di papan bawah, tertinggal dari nama-nama lainnya.

“Yenny dan Khofifah juga dihadapkan pada tantangan masih terbatasnya tingkat elektabilitas personal yang masih belum kompetitif,” kata Umam kepada Kompas.com, Selasa (27/6/2023).

Umam mengatakan, Yenny dan Khofifah merupakan figur yang sama-sama dekat dengan kalangan Nahdlatul Ulama (NU) yang sebagian besar massanya tersebar di Jawa Timur.

Oleh karenanya, menggandeng salah satu di antara keduanya dianggap hanya akan memperkuat suara di Jatim, tidak dengan wilayah lain.

Baca juga: Cawapres Anies Baswedan Ada Nama Yenny Wahid Jadi Kandidat Kuat, NasDem Akui Bisa Dongkrak Suara

“Sehingga, mencawapreskan Yenny dan Khofifah untuk mendampingi Anies kemungkinan basis dukungannya akan optimal di Jawa Timur saja, namun melemah di provinsi-provinsi yang lain, terutama di luar Jawa,” ujar Umam.

Selain itu, lanjut Umam, wacana menjodohkan Anies dengan Yenny atau Khofifah kemungkinan besar akan terganjal restu partai koalisi.

Seperti diketahui, Anies didukung oleh tiga partai politik yang tergabung dalam Koalisi Perubahan yakni Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Demokrat dan PKS sebelumnya telah mengusulkan nama cawapres yang tak lain merupakan kader partai masing-masing.

Sementara, Yenny dan Khofifah bukan kader dua partai tersebut ataupun kader Nasdem.

“Sedangkan kuota pengusulan Nasdem sudah diserahkan dengan penunjukkan Anies sebagai Capres yang merepresentasikan wajah Nasdem,” kata Umam.

Namun begitu, bukan berarti sosok Yenny dan Khofifah tak punya nilai tawar.

Sebagai sosok yang merepresentasikan kekuatan politik perempuan, keduanya diyakini mampu memperluas jangkauan pemilih.

Baca juga: Anies Baswedan Tepati Janjinya, Buat Kejutan Soal Cawapres di Pilpres 2024, Bukan AHY yang Dipilih?

Apalagi, sosok calon pemimpin perempuan tampaknya tak masuk radar cawapres dua bakal capres pesaing Anies, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

Selain itu, kedekatan Yenny dan Khofifah dengan kelompok NU juga dianggap bisa menjadi penyeimbang buat Anies yang kerap dicitrakan dekat dengan kelompok konservatif.

“Yenny dan Khofifah bisa merepresentasikan elemen kekuatan Nahdlatul Ulama (NU) yang mewakili karakter Islam moderat dan nasionalisme-religius, yang bisa dimanfaatkan Anies untuk menepis tudingan kedekatan dengan Islam konservatif,” tutur dosen Universitas Paramadina itu.

Sebagaimana diketahui, nama bakal cawapres pendamping Anies Baswedan sampai saat ini belum diumumkan.

Katanya, sosok calon RI-2 itu bakal diumumkan sepulang Anies beribadah haji.

Adapun Anies bertolak ke Tanah Suci sejak 22 Juni 2023.

Belakangan, mencuat nama baru di bursa cawapres Anies, yakni putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid.

Nama Yenny dimunculkan oleh Nasdem.

Baca juga: Yenny Wahid Digadang-gadang Jadi Cawapres Anies Baswedan, Pakar Sebut Hanya Perkuat Suara di Jatim

Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali menilai, Yenny punya latar belakang mumpuni untuk bersanding dengan Anies pada pemilihan presiden mendatang.

“Saya secara pribadi akan sangat bahagia jika Anies memilih dia, karena bukan lagi mandat saya sebagai wakil ketua umum partai, mandat itu ada sama Mas Anies,” ujar Ali kepada Kompas.com, Jumat (23/6/2023).

“Tapi sekali lagi, sebagai seorang sahabat dari Yenny, saya akan mengatakan sangat bahagia jika dia dipilih Anies jadi calon wakil presiden,” sambung dia.

Sebelum Yenny, ada sosok perempuan lain yang juga diusulkan untuk menjadi cawapres Anies yakni Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Nama Khofifah digagas oleh PKS.

Politikus PKS Mardani Ali Sera mengatakan, dari sejumlah nama, sosok Khofifah menguat sebagai cawapres usulan pendamping Anies di internal partai.

“Bu Khofifah banyak dibincangkan di internal, karena pertama memang cool (keren) orangnya, kemudian basisnya Jawa Timur, bisa memperkuat elektabilitas Mas Anies agak bisa kita ambil buat Pemilih perempuan, dan mudah-mudahan terbuka akses ke teman-teman Nahdalatul Ulama,” kata Mardani dalam diskusi virtual, Sabtu (13/5/2023).

Ahmad Khoirul Umam melanjutkan, sosok Yenny Wahid cukup berpeluang untuk menjadi cawapres Pemilu 2024, terutama buat Anies Baswedan.

Baca juga: Buntut Foto Hoaks Anies Baswedan dan Raja Salman di Arab, Eks Rektor Minta Maaf dan Hapus Postingan

Sebab, sejauh ini, sosok calon pemimpin perempuan tampaknya belum masuk dalam radar cawapres Ganjar Pranowo.

PDIP telah mengungkap tujuh dari sepuluh nama kandidat cawapres Ganjar.

Dari nama-nama itu, tak ada sosok Yenny.

Ketujuhnya yakni Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

“Yenny mewakili elemen kekuatan politik perempuan yang tampaknya tidak ada dalam radar pembacaan potensi cawapres di lingkaran Ganjar maupun Prabowo Subianto,” kata Umam kepada Kompas.com, Selasa (27/6/2023).

Menurut Umam, sosok Yenny yang dekat dengan kalangan Nahdlatul Ulama (NU) juga menjadi nilai tambah.

Yenny dinilai bisa menjadi penyeimbang buat Anies yang kerap dicitrakan dekat dengan kelompok konservatif.

“Yenny bisa merepresentasikan elemen kekuatan Nahdlatul Ulama (NU) yang mewakili karakter Islam moderat dan nasionalisme-religius, yang bisa dimanfaatkan Anies untuk menepis tudingan kedekatan dengan Islam konservatif,” ujar Umam.

Baca juga: Terbaru! Petinggi Partai NasDem Beri Bocoran Siapa Nama Cawapres Anies Baswedan yang Kini Menguat

Namun demikian, menurut Umam, wacana menjodohkan Yenny sebagai cawapres Anies memiliki sejumlah tantangan.

Pertama, basis dukungan partai.

Seperti diketahui, Anies didukung oleh tiga partai politik yang tergabung dalam Koalisi Perubahan yakni Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Demokrat dan PKS sebelumnya telah mengusulkan nama cawapres yang tak lain merupakan kader partai masing-masing.

Sementara, Yenny bukan kader dua partai tersebut ataupun kader Nasdem.

Persoalan lainnya, elektabilitas Yenny juga masih terbatas.

Tingkat elektoral keduanya di klasemen cawapres berada di papan bawah.

Sehingga, mencawapreskan Yenny kemungkinan hanya akan menguatkan suara pemilih di Jawa Timur, namun melemah di daerah-daerah lain, terutama di luar Pulau Jawa.

Meski begitu, Umam meyakini, bakal cawapres yang kelak dipilih Anies ialah sosok yang memenuhi syarat yang telah disepakati Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

Selama Anies belum mendeklarasikan calon pendampingnya, Yenny Wahid ataupun nama lain punya peluang yang sama buat jadi calon RI-2.

“Menilik dokumen piagam yang dimiliki Koalisi Perubahan, Anies menetapkan beberapa syarat bagi cawapres yang akan mendampinginya, mulai dari kontribusi pemenangan yang ditunjukkan melalui tingkat elektabilitas, rendahnya kerentanan, dukungan soliditas koalisi yang direpresentasikan dalam kekuatan jaringan partai politik, termasuk tentunya aspek ideologis, jaringan non-partai politik, logistik dan lainnya,” tutur dosen Universitas Paramadina itu.

Anies Baswedan sendiri kerap mengatakan akan membuat kejutan mengenai sosok cawapresnya, jika AHY sudah biasa, mungkinkan Yenny Wahid bakal menjadi kejutan? (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS