Harian foormusique.biz

foormusique.biz: Lambatnya Penanganan Kasus Brigadir J Kamaruddin Simanjuntak Kecewa hingga Keluarga Pasrah


Untung99 menawarkan beragam permainan yang menarik, termasuk slot online, poker, roulette, blackjack, dan taruhan olahraga langsung. Dengan koleksi permainan yang lengkap dan terus diperbarui, pemain memiliki banyak pilihan untuk menjaga kegembiraan mereka. Selain itu, Untung99 juga menyediakan bonus dan promosi menarik yang meningkatkan peluang kemenangan dan memberikan nilai tambah kepada pemain.

Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian foormusique.biz dengan judul foormusique.biz: Lambatnya Penanganan Kasus Brigadir J Kamaruddin Simanjuntak Kecewa hingga Keluarga Pasrah yang telah tayang di foormusique.biz terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Suara.com – Kasus pembunuhan berencana terhadap Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J telah bergulir cukup lama hingga lebih dari dua bulan dan penanganan kasusnya terkesan malah melambat.

Kepolisian terkesan lambat dalam mengungkap kasus tersebut, meski Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah memebentuk Tim Khusus dan menetapkan sejumlah tersangka, termasuk mantan Kadiv Propam Ferdy Sambo.

Lambatnya penanganan kasus pembunuhan tersebut membuat pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak kecewa dengan kinerja kepolisian.

Ia menduga ada sesuatu yang lebih besar di balik kasus tersebut, sehingga penanganan kasusnya terkesan sangat lamban.

Baca Juga:Kamaruddin Ungkap Aliran Dana Rp2,5 M ke Ferdy Sambo Terkait Suap Jabatan

Kamaruddin lantas mengungkapkan kekecewaan itu dalam sebuah forum online, dimana setelah itu videonya menyebar di sejumlah media sosial.

Apa saja yang disampaikan Kamaruddin Simanjuntak? Berikut ulasannya.

Kasus berlarut-larut, Kamaruddin Simanjuntak minta maaf

Melihat semakin rumit dan berlarutnya kasus pembunuhan Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak menghaturkan permintaan maafnya kepada publik.

Permintaan maaf tersebut dia ungkapkan, meski Kamaruddin mengaku telah berupaya semaksimal mungkin mengawal kasus ini.

Baca Juga:Kasus Brigadir J Tersendat, Irma Hutabarat: Presiden Jokowi Jangan Diem Aja Dong

Ia bahkan mengungkapkan jika dirinya telah mengorbankan banyak hal, termasuk materi, waktu tenaga dan pikiran.

Namun, nyatanya kasus ini tetap jalan di tempat dan tidak sesuai dengan harapan publik.

“Tetapi sekarang ini sangat mengecewakan. Saya betul-betul minta maaf, saya sudah berjuang dengan mengorbankan segalanya, baik pikiran materi maupun waktu. Saya membiayai semua ini tetapi bukan bermaksud mengungkit-ungkit itu,” ujar Kamaruddin dikutip dari SuaraJawatengah.id, Senin (19/9/2022)

Keluarga Brigadir J hampir menyerah

Berlarut-larutnya pengungkapan kasus pembunuhan Brigadir J ternyata membuat pihak keluarga korban juga lelah. Kamaruddin Simanjuntak menyatakan, pihak keluarga nyaris menyerah dan berhenti berharap terhadap pengusutan kasus pembunuhan Brigadir J.

Kepada Kamaruddin, ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat mengatakan, apapun yang dilakukan saat ini tidak akan bisa mengembalikan anaknya.

“Kemarin saat saya ke Jambi, beliau berpesan, sudah cukup pak, kami sudah capek pak, kami mendengar aja capek demikian juga maayarakat bilang kami hanya mengikuti saja capek apalagi bapak yang melakukan katanya,” sambung dia.

Kasus Brigadir J harusnya bisa selesai dengan hitungan jam

Pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengatakan, seharusnya kepolisian bisa dengan cepat menuntaskan kasus pembunuhan berencana ini.

Kamaruddin mengatakan, jika dirinya diberikan kewenangan untuk menyidik kasus ini, ia menyatakan bisa dengan cepat menyelesaikannya, bahkan dalam hitungan jam.

“Pada akhirnya seperti yang saya perkirakan, perkara ini akan menjadi falilut sudah terjadi artinya sudah tiga bulan berturut-turut sejak juli, agustus, september perkara tidak terang-terang. Padahal saya katakan dulu, kalau saya yang menjadi penyidik setengah hari saya garansi (kasus) selesai. Tidak sampai seminggu dua minggu sampai ada tahap dua, itu dengan kecerdasan saya,” ujarnya.

Selain itu, Kamaruddin juga kecewa dengan kepolisian yang baru menetapkan tujuh tersangka dalam kasus ini. Menurut dia, dengan rentang waktu selama ini, Polri harusnya bisa menetapkan lebih dari 30 orang tersangka.

“Harusnya sudah banyak tersangka minimal 35-30 tersangka sampai hari ini baru 5 ditambah dengan 7. Yang tujuh itu pun juga salah satu dari lima itu yaitu tersangka obstruction of justice,” paparnya.

Kamaruddin sentil Presiden Jokowi

Menurut Kamaruddin Simanjuntak, lambannya pengungkapan kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J tak terlepas dari sikap Presiden Joko Widodo.

Menurut dia, sikap presiden dalam kasus ini tidak tegas dan hanya memberikan instruksi pada Kapolri untuk mengungkap kasus ini.

Kamaruddin menilai sikap presiden tersebut tidak cukup mendorong kasus pembunuhan berencana ini segera terungkap.

Bahkan ia menilai, dengan bersikap demikian, sama saja presiden membiarkan kasus yang melibatkan Irjen Ferdy Sambo ini berlarut-larut.

“Presiden membiarkan Polri terjebak dalam lumpur itu akhirnya sampai dengan hari ini mereka terjebak tidak bisa keluar,” ujarnya.

Karena itulah, Kamaruddin berpesan agar publik dapat belajar dari kasus ini dan tidak kembali mengulang kesalahan yang sama, yakni memilih pemimpin yang salah pada pemilihan umum 2024.

Kontributor : Damayanti Kahyangan